Senin, 03 Oktober 2011

Kasus artikel PT.KAI

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum’at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar--Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.


Monumen Hari Kereta Api 28 September 1945 dan Lokomotif Uap D 52099

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Periode Status Dasar Hukum
Th. 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel
sepanjang 26 km antara Kemijen
Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS)
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) IBW
1945 s.d 1950 DKA IBW
1950 s.d 1963 DKA - RI IBW
1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. 2010 PT. KERETA API (Persero) PP. No. 19 Th. 1998
Keppres No. 39 Th. 1999
Akte Notaris Imas Fatimah
Mei 2010 s.d sekarang PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010

Keuangan PT.KAI.

Software yang di gunakan PT.KAI
perangkat lunak pemantau arah dan posisi kereta api dalam
jaringan Wi-Fi menggunakan Delphi 7 dan web server. Software ini dapat dimanfaatkan sebagai
peringatan dini kecelakaan kereta api dan salah satu cara yang efektif untuk memantau kondisi
palang pintu karena menggunakan web server. Sehingga, dapat digunakan oleh PT. KAI, Dinas
Lalu Lintas dan transportasi, dan perusahaan-perusahaan dibidang transportasi lainnya secara
cepat kapanpun dan dimanapun.
Pemantauan arah dan posisi kereta api dilakukan dengan memanfaatkan sensor infrared
dan Borland Delphi 7 digunakan untuk menampilkan hasil pemantauan dari data sensor yang
telah diolah terlebih dahulu dalam mikrokontroler selain itu Delphi 7 juga digunakan sebagai
Server Application agar data tersebut dapat ditampilkan pada website. Web server yang
digunakan adalah Apache, untuk pemrograman website digunakan PHP script agar dinamis, dan
server database digunakan MySQL.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa software bekerja dengan baik dimana
data berupa jam, tanggal, arah, dan posisi ketika kereta melintasi palang pintu dapat disimpan di
dalam database Ms. Access dan ditampilkan dalam halaman web.

© Copyright 2007-2010 Kementerian BUMN. All Right Reserved.

Kasus artikel INDIVIDU ( membuat perusahaan sendiri )

PT.APARTEMEN DILLAH
,merupakan tempat bagi mereka yang butuh kenyamanan ,keamanan ,dan peristirahatan dalam segala apapun mulai dari para pebisnis serta dari bagi kalangan manapun .hadirnya alita adal solusi bagi anda yang mengingkan tempat tinggal yanga amat strategis di tinjau dari letak :

1.di samping TOL BARAT BEKASI
2.di apit banyak pusat perbelanjaan dari MALL METROPOLITAN ,GIANT,BEKASI CYBER PARK dan BEKASI SQUARE
3.terletak tidak jauh dari GOR dan STASIUN KERETA API
4.RUMAH SAKIT 24 JAM

dan merupakan suatu keuntungan bagi anda berinvestasi di sini yangb tidak ada ruginya.

Laporan Keuangan Apartemen

SOFTWARE YANG DIGUNAKAN.
menggunakan Software myob, untuk mengetahui untung dan rugi nya suatu apartemen..