Minggu, 20 Maret 2011

fungsi satuan Organisasi dan metode

Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :

1.

Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,

2.

Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
1.

Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
2.

Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.

Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.

Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANAJEMEN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANAJEMEN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA


Manajemen merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer)

yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun

praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang

lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain, waktu

yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.

Pengertian dari oranisasi adalah satu jenis wadah di masyarakat yang dibuat bersama oleh beberapa oarang dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertentu semaximal mungkin.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pen-

capaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.

Yang dapat di lihat arti dari gabungan kedua kata tersebut adalah

adanya hubungan timbal balik antara kegiatan, kerjasama di satu pihak dengan

tujuan di pihak lain.

Dan untuk mencapai tujuan max di butuhkan tenaga besar maka di bentuklah suatu organisasi

Yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang

dipersatukan dalam suatu kerja sama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat

dikatakan bahwa fungsidari organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai

tujuan .

tata kerja bisa di sebut juga metode adalah satu cara bagaimana agar kita dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara tepat sehingga proses kegiatan manajemen pun dapat di laksanakan dengan tepat.

Oleh karna itu dapat di katakana hubungan antara manajemen dan tata kerja seperti berikut:

Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan pendayagunaan sumber

sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelak

sanaan kegiatan demi tercapainya suatu tujuan.

Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai

dengan sumber-sumber yang adadan waktu yang tersedia.

hubungan antara menejemen,organisasi dan tata kerja

* Manajemen : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia satu sama lain
* organisasi : alat bagi pencapaian tujuan dan alat bagi pengelompokkan kerja sama
* Tata Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien

Hubungan dari ketiga kata tersbeut adalah sama-sama mengarah pada keinginan mencapai suatu tujuan.

teori organisasi

Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan di dalam kehidupan menusia (apalagi dalam kehidupan modern). Organisasi membantu kita melaksanakan hal-hal atau kegiatan yang tidak dapat kita laksanakan dengan baik sebagai individ; dan di samping itu kita dapat mengatakan lagi bahwa organisasi-organisasi membantu masyarakat; membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengfetahuan dan ia merupakan sumber penting aneka macam karier di dalam masyarakat.
Stephen R. Robbins seorang pakar tentang teori organisasi

desain organisasi Formal dan informal

Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal

1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :

1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.

2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.

3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.

4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.

sejarah organisasi

Buku The Process Of Social Organization dengan bab V yang berjudul The Oreation Of Social Organization Cultur dan bab VI Social Organization as Entities yang ditulis oleh: Marvin E. Olsen mengupas tentang: Proses terjadinya masyarakat. yang meliputi, kereasi/ciptaan kebudayaan organisasi masyarakat, timbulnya kebudayaan, konsep kebudayaan, komponen kebudayaan dan ringkasan keseluruhan dari kreasi/ciptaan kebudayaan organisasi masyarakat. Kemudian dalam bab VI ia mengembangkan pula dengan berbagai persoalan kebudayaan yang antara lain berisi: Gambaran Masyarakat Sosial, Karakter Organisasi Masyarakat, syarat-syarat organisasi, dan Subunit organisasi. Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna diantara mahluk-mahluk yang ada, mempunyai kelebihan yaitu: mempunyai fikiran. Di dalam fikirannya itu manusia juga dapat menerima pemikiran dari orang-orang yang ada disekitarnya sepanjang pemikiran itu dapat diterima manusia yang memerlukannya. Manusia di dalam memikirkan sesuatu memerlukan kondisi-kondisi, reaksi dan manipulasi. Proses ini disebut dengan ide-ide dan ide-ide ini dapat timbul karena adanya fikiran, konsep-konsep dan generalisasi dalam fikiran manusia. Ide-ide yang sama dari manusia menyebabkan mereka mengadakan suatu pengelompokan/organisasi pada masyarakat yang ada. Sebelum organisasi ini terbentuk rnasyarakat memerlukan hal-hal yang unik untuk mempersatukan mereka.
Sebagai induvidu kita memerlukan dan harus mengadakan hubungan dengan induvidu dan masyarakat lainnya agar komunikasi dapat berjalan lancar maka ketika kita mengadakan aktifitas diperlukan bahasa yang sama, dan tingkah laku merupakan cermin dari kepercayaan yang sama dalam suatu kelompok tertentu. Akhirnya kebersamaan yang dianut oleh induvidu merupakan asal mula dari timbulnya kebudayaan. Kebudayaan ini terus berlangsung dalam waktu yang singkat, kebudayaan ini rnelekat pada diri setiap induvidu akibat adanya permintaan dari masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan yang ideal datang dari pembentukan manusia itu sendiri dan berasal dari kebutuhan masyarakat. Anggota masyarakat berasal dari organisasi masyarakat sehingga anggota masyarakat harus mengikuti kebudayaan yang dimiliki oleh organisasi masyarakat itu. Sebagai contoh disini digambarkan bahwa kebudayaan yang timbul yang terbentuk oleh golongan kecil adalah: masyarakat kapitalis yang berasal dari kebutuhan ekonomi yang akhirnya menciptakan ideologi bisnis, dan filsafat pemerintah yang kemudian membentuk kesatuan nasional.
Ide kebudayaan besar timbul dari kebutuhan masyarakat. Walaupun demikian di dalam pembentukan kebudayaan selalu timbul ketidakcocokan diantara ide yang satu dengan ide lainnya. Meskipun terjadi ketidaksesuaian hal ini tidak selalu menjadi besar tanpa adanya konflik dan kekerasan dari masyarakat yang ingin membentuk suatu kesamaan kebudayaan. Sebagai konsekuensinya ide-ide kebudayaan selalu saja timbul pada masyarakat kolektif.
Timbulnya kebebasan kebudayaan datang dan diilhami oleh permintaan masyarakat itu sendiri. Contoh-contoh kebudayaan dapat dilihat dan dibaca di perpustakaan yang menceritakan bermacam-macam kebudayaan yang ada di dunia yang antara lain membicarakan tentang: adat perkawinan disuatu tempat, tentang kebudayaan disuatu negara, misalnya di Amerika, Inggris dan lain-lain. Demikian juga tentang kebudayaan mereka pada jaman dulu.
©2004 Digitized by USU digital library 1
Setiap induvidu yang masuk dalam organisasi masyarakat, selalu memasukan ide-ide kebudayaan untuk kelompoknya dan masyarakat sekelilingnya dan ingin menjadikan kebudayaan itu sebagai milik semua orang. Proses terjadinya suatu kelompok masyarakat diawali dengan bergabungnya 2 orang atau lebih yang mempunyai ide-ide yang berbeda dan kemudian kelompok tadi terus berkembang dan di dalam perkembangannya, kelompok memasukan ide-ide danm membentuk gabungan kreasi dari kebudayaan yang diciptakan golongan itu.
Konsep kebudayaan selalu diperdebatkan oleh ahli-ahli ilmu sosial sajak beratus-ratus tahun yang lalu, dan sampai sekarangpun belum dapat diperoleh persesuaian tentang konsep kebudayaan itu antara ilmu Antheropologi dan Sosiologi. Antheropologi ketika meneliti suatu kebudayaan selalu mempelajari kehidupan masyarakat primitif secara garis besarnya saja, dan mempelajari secara simple mengenai kepribadian masyarakat dan simbol-simbol yang ditimbulkan. Antheropologi juga memberi perhatian yang cukup besar terhadap jalan hidup suatu masyarakat.
Beberapa pemuka Sosiologis mennyatakan: konsep Antheropologi tentang: kebudayaan, secara garis besar merupakan jalan hidup rakyat dan segala tingkah laku masyarakat, dan gambaran simbol-simbol yang dikemukakan merupakan kehidupan dari masyarakat, dan itu memang selalu terjadi demikian. Sebagai konsekuensinya organisasi masyarakat, dan kebudayaan datang dari pemikiran-pemikiran sosiologi. Dalam beberapa pendapat selalu timbul perbedaan antara gambaran masyarakat dan kebudayaan. Ide-ide kebudayaan tidak menghasilkan kebudayaan yang sembarangan demikian pula dengan manusianya akan tetapi menghasilkan/memproduksi masyarakat yang baik, sepesifik dan universal. Keadaan yang demikian dapat terjadi apabila kebudayaan itu datang dari masyarakat itu sendiri, demikian juga type ideal kebudayaan, juga datang dari kebutuhan masyarakat.
Ada beberapa ide kebudayaan dan sub-sub unit kebudayaan datang dari pemikiran ilmu dan fiIsafat. Semua itu bukanlah ideal dari masyarakat yang diambil dari dalam proses kelompok masyarakat. Komponen kebudayaan terdiri dari hasil pemikiran, artistik, konsep, estetika, kepercayaan kepada Tuhan, ilmu pengetahuan alam, alat-alat teknologi dan bahasa. Manusia selalu condong untuk mematuhi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, dan nilai-nilai itu menjadi jalan hidup masyarakat itu.
Sebagai ilustrasi kita, James Vander Zanden's memberi daftar, nilai-nilai yang ada pada masyarakat Amerika:
1. Matelialisme. Bangsa Amerika cenderung untuk mengevaluasi pekerjaan dalam bentuk uang dan moneter.
2. Succes
3. Pekerjaan dan aktifitas.
4. Kemajuan.
5. Rasional.
6. Demokrasi.
7. Kemakmuran (Bakti kemanusiaan)
Nilai sosial ditentukan oleh bermacam-macam bentuk seperti: aksi sosial, kehidupan sosial dan lain-lain. Kepercayaan sosial ditentukan oleh manusia dan kehidupan dari masyarakat itu sendiri. Standart sosial adalah bagian dari pendapat-pendapat kelompok sosial yang mengadakan aksi. Norma dan standart sosial adalah moral masyarakat itu sendiri. Interpretasi merupakan bagian dari kebudayaan dan kebutuhan masyarakat, dalam proses organisasi sosial. Kelompok sosial dalam suatu masyarakat, pertama sekali sangat memerlukan kebutuhan masyarakat tanpa adanya kebutuhan dalam masyarakat maka kelompok sosial tidak akan memerlukan persatuan. Dengan persatuan kelompok mereka ingin memenuhi apa yang mereka butuhkan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang begitu banyak tidaklah mungkin, bagi seorang individu yang ada di dalam masyarakat. Guna memenuhi kebutuhan sendiri dia harus
©2004 Digitized by USU digital library 2
mendapat bantuan dari orang lain. Hal ini disebabkan kemampuan manusia sangat terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka manusia mengadakan hubungan dengan induvidu-induvidu yang lain dan untuk memperkuat ikatan, mereka membentuk kelompok-kelompok sosial. Kelompok sosial ini merupakan kumpulan-kumpulan kepribadian yang berbeda-beda dan mempunyai satu tujuan ingin membentuk kesatuan yang dapat memperkuat induvidu dari kelompoknya. Dengan kebudayaan yang sama diharapkan setiap induvidu dapat merasakan kebersamaan. Karena kebudayaan diperlukan untuk menampung kebutuhan sosial dan memeperkuat kelompok sosial.
Organisasi sosial merupakan proses dinamika yang besar dari ekspresi masyarakat. Kesatuan adalah dasar yang amat penting bagi kelanjutan organisasi sosial dan kesatuan itu juga dijadikan objek yang tidak kalah pentingnya.
Semua yang diciptakan manusia merupakan hasil dari kebudayaan, baik dari hasil karya individu maupun kelompok. Seperti halnya dengan gambar, bisnis, bentuk-bentuk keagamaan, kelompok sekolah, pemerintah, masyarakat, kesatuan sosial dan lain-lain. Untuk memberi aturan yang lebih baik bagi masyarakat, maka organisasi sosial ini akhirnya akan membentuk hukum-hukum yang berlaku bagi kelompok mereka dan semua induvidu yang ada di dalamnya harus tunduk kepada ketentuan itu. Apakah ia datang dari suatu kota, gabungan penghasil produksi, golongan santri, gang-gang, klas atas maupun golongan ekonomi lemah.
Gambaran masyarakat dapat diketahui apabila kita terlebih dahulu melihat atau mempelejari, apa yang dimaksud dengan organisasi sosial, bagaimana pengaruh kebudayaan yang ada pada kelompok sosial, bagaimana pula spesifik organisasi kesatuan dari lingkungan masyarakat. Hal-hal di atas dapat diungkapkan secara tuntas apabila kita mengunakan pendekatan terhadap ilmu-ilmu lain untuk mempertajam permasalahan tadi. Kemudian kita harus pula mempertanyakan pada beberapa orang yang sudah barang tentu mengetahui permasalahan yang sedang kita cari. Dengan demikian dapatlah dikemukakan konsep organisasi sosial itu.
Untuk mengetahui bagaimana type-type organisasi, maka di bawah ini digambarkan type organisasi dari golongan bawah.
1. Kebudayaan, nilai dan norma-norma yang berlaku sangat diperlukan, dipatuhi oleh kelompok.
2. Organisasi sangat menentukan segala tindakan anggota.
3. Hubungan sosial diantara mereka sangat erat.
4. Indentifikasi setiap induvidu dalam organisasi sangat menentukan kepercayaan, politik dan keagamaan dari organisasi itu.
5. Lokasi geografi sangat menentukan dalam lingkungan komunal
6. Golongan bawah selalu menerima segala tindakan yang dilakukan pemimpin kelompok.
7. Secara formal mereka membuat kegiatan masyarakat yang ada disekitarnya.
Beberapa norma dari teori sosial membeli bahwa setiap induvidu ingin memasuki organisasi harus mengikuti:
1. Pendapat yang tidak disetujui anggota dapat menumbuhkan konflik.
2. Kegiatan anggota organisasi harus sering dikontrol.
3. Protes organisasi selalu datang dari anggota yang stress.
4. Tidak adanya pemeliharaan populasi menyebabkan adanya pergerakan.
5. Anggota mengadakan ketetapan dalam tubuh organisasinya.
6. Komunikasi dan interaksi harus ada diantara anggota.
7. Ketetapan divisi tenaga kerja spesialisasi diselesaikan menurut kewajiban atas tugas aktif dan secara respon.
8. Seluruh anggota mempunyai tugas, aktifitas, kewajiban dalam organisasi.
9. Adanya hubungan dengan komponen dalam partisipasi masyarakat.
©2004 Digitized by USU digital library 3
10. Dalam keadaan biasa nilai masyarakat diantara anggota dimasukan dalam pendapat organisasi.
11.Ketetapan keadaan yang wajar, konsisten dan cukup memadai merupakan kumpulan nilai dari norma masyarakat.
12.Usaha memperoleh kebutuhan diambil dari sumber penghasilan anggota.
13. Perkembangan dari metode organisasi.
14.Ketentuan alokasi, para anggota memberi manfaat aktif bagi organisasi.
15.Koordinasi organisasi aktif selalu mencapai kemenangan bagi organisasinya.
16.Promosi organisasi adalah kesatuan atau integrasi.
17.Perkembangan maupun perubahan organisasi
Jadi dari Chapter yang terdahulu kita telah menelaah beberapa aspek dari organisasi sosial, proses terjadinya suatu organisai dari masayarakat juga mengenai terjadinya kebudayaan itu sendiri. Sebagai subunit yang naik bertambah dan dari bagian yang lebih besar melalui hubungan organisasi maka melalui bebrapa langkah kemungkinan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Subunit selalu mencari pengaruh yang besar dari organisasi dan akhirnya dapat mendominisasi.
2. Organisasi yang besar mendapat kontrol dan ketat dari konflik.
3. Subunit selalu dipengaruhi oleh situasi politik yang berlaku dalam masyarakat.
4. Unit yang kompleks datang dari hubungan otonomi.
Dalam keadaan yang lebih besar organisasi memerlukan subunit yang mempunyai otonomi fungsional. Konflik yang ada diantara kekuasaan sering terjadi di dalam proses pembentukan kesatuan.
DAFTAR BACAAN
Nasikun, 1970. “Sebuah Pendekatan Untuk Mempelajari Sistem Sosial Indonesia, Yogyakarta: Seksi Penelitian Fakultas Sosial Politik, Universitas Gajah Mada
--------, 1972 "Suatu Segi Yang Harus di Patuhi Tujuh Dalam Pelaksanaan Gagasan Flowty Massa "Syin Di Guw No 7. Yogyakarta: Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.
Olsen, Marvin E. 1968. The Procesi of Social Organization, New Delhi, Oxford IBY/Publishing Co.
Rogers, Everet M. and Floyd Sherker. 1971. Communication Of Inavatioan a cresi Cultural Approach, New York: The Tree Plest.
Vergrouwn.J.C. 1964 The Social Organization and Customary Law Of The Taln-Balabs Of Nother Sumatera, Selden: martinus Nijhafb.
Zanden, James W. Vouden. 1965, Sociologi: A Systematic Approach. New York: The Ronald Press Compeny.

pengertian organisasi dan metode

Organisasi

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.

Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Dus masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.

Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.

Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.

a) Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.

b) organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

c) Ciri-ciri organisasi ialah: 1) terdiri daripada dua orang atau lebih, 2) ada kerjasama, 3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain, 4) ada tujuan yang ingin dicapai.

d) James D. Mooney

Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).

e) John D. Millet

Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).

f) Herbert. A. Simon

Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).

g) Chester L. Barnard

Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).

h) Dwight Waldo

Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system).

i) Luther Gulick

Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise).



Organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan (Malinowski).

Organisasi timbul bilamana orang-orang yang bergabung di dalam suatu usaha mencapai tujuan bersama (James D. Mooney).

Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Chester I. Barnard).

Organisasi sebaai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan (Henry L. Sisk).

Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis (Schein).

Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan 2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).

p) Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:

1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan;

2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

q) Sinonim Organisasi

Institusi/lembaga;

Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.

Birokrasi, dan

a. Etimologi (asal kata): bureau=meja kratia (cracein)=pemerintahan, dus pemerintahan atau administrasi melalui kantor.

b. Administrasi dan manajemen: badan administrasi atau badan manajemen (administrative body atau management body), dus suatu badan yang menyelenggarakan suatu kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta).

c. Sistem: sistem kerja yang berlandaskan suatu jaringan tata-hubungan kerjasama sesuai dengan tata aturan dan prosedur yang ditentukan.



r) Organisasi formal

Organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).

Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, iaitu: 1) goals oriented (berorientasi tujuan), 2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial), 3) structured activities, 4) technological system.



Kesimpulan:

Organisasi adalah: 1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi; 2) didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar; 3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas; 4) berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.

u) Organisasi Publik

Organisasi publik adalah 1) organisasi yang terbesar; 2) yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara; 3) mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga 4) sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan 5) melayani keperluannya, 6) sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, 7) serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Atau satu-satunya organisasi didunia yang mempunyai wewenang merampok harta rakyat (pajak), membunuh rakyat (hukuman mati), dan memenjarakan rakyat.

Organisasi formal dan informal

Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Organisasi informal akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal. Hubungan organisasi formal dengan organisasi informal bersifat berbanding terbalik “semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal.



Faedah organisasi informal terhadap organisasi informal

1) boleh dijadikan sarana komunikasi,

2) boleh dijadikan alat pemersatu dan menghilangkan frustasi,

3) boleh dijadikan pendorong agar rajin bekerja.